Doom spending atau kebiasaan belanja yang tidak terkendali seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Banyak faktor yang dapat memicu perilaku ini, mulai dari tekanan emosional, keinginan untuk merasa bahagia, hingga kebiasaan konsumtif yang sulit dikendalikan.
Menurut psikolog, ada beberapa siasat yang dapat dilakukan untuk mengatasi doom spending. Pertama, penting untuk mengidentifikasi penyebab dari perilaku tersebut. Apakah karena tekanan emosional, keinginan untuk menunjukkan status sosial, atau hanya karena kebiasaan belanja yang tidak terkendali.
Setelah mengetahui penyebabnya, langkah selanjutnya adalah mencari alternatif cara untuk mengatasi tekanan atau keinginan tersebut. Misalnya dengan mencari hobi atau aktivitas lain yang bisa mengalihkan perhatian dari keinginan untuk berbelanja. Selain itu, penting juga untuk membuat perencanaan keuangan yang baik dan disiplin dalam mengelola pengeluaran.
Selain itu, penting juga untuk membatasi akses terhadap sumber doom spending, seperti menghindari toko online atau mal jika memang sulit untuk menahan diri. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan emosi dan perasaan saat ingin berbelanja, apakah karena keinginan yang sesungguhnya atau hanya karena impulsivitas.
Dengan melakukan siasat-siasat tersebut, diharapkan perilaku doom spending dapat dikendalikan dan keuangan pribadi dapat lebih terjaga. Kuncinya adalah kesadaran diri dan disiplin dalam mengelola keuangan serta mengendalikan emosi dan impulsivitas saat berbelanja. Semoga dengan adanya kesadaran dan upaya yang sungguh-sungguh, doom spending dapat diatasi dan keuangan pribadi dapat lebih sehat.