Penyebab, gejala, dan penanganan fraktur kompresi osteoporosis

Fraktur kompresi merupakan jenis fraktur yang sering terjadi pada orang yang menderita osteoporosis. Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Fraktur kompresi terjadi ketika tulang belakang mengalami tekanan yang berlebihan sehingga menyebabkan tulang rusak dan retak.

Penyebab fraktur kompresi pada osteoporosis bisa bermacam-macam, namun yang paling umum adalah karena faktor usia. Semakin tua seseorang, tulangnya akan semakin rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Selain itu, faktor genetik juga bisa mempengaruhi risiko seseorang mengalami fraktur kompresi.

Gejala fraktur kompresi pada osteoporosis biasanya meliputi nyeri pada bagian punggung, keterbatasan gerakan, postur tubuh yang tidak normal, serta penurunan tinggi badan. Jika tidak ditangani dengan baik, fraktur kompresi bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, gangguan pernapasan, atau bahkan kematian.

Untuk menangani fraktur kompresi pada osteoporosis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama-tama, penderita perlu istirahat yang cukup untuk memberikan waktu bagi tulang yang rusak untuk pulih. Selain itu, penggunaan korset atau penyangga tulang belakang juga bisa membantu mengurangi nyeri dan mendukung proses penyembuhan.

Selain itu, terapi fisik juga penting untuk membantu memperkuat otot sekitar tulang belakang dan mencegah terjadinya fraktur kompresi yang lebih lanjut. Penderita juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D untuk memperkuat tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis.

Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk memperbaiki tulang yang rusak atau mengganti tulang yang patah. Namun, pencegahan tetap merupakan langkah terbaik dalam menghindari fraktur kompresi pada osteoporosis. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tulang kita dengan cara menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.