Pakar kesehatan telah membantah klaim bahwa kemasan air minum dalam kemasan botol berbahan polikarbonat dapat menyebabkan perkembangan autisme pada anak-anak. Klaim ini muncul setelah adanya informasi yang beredar di masyarakat bahwa bahan kimia yang terkandung dalam polikarbonat dapat berdampak buruk pada perkembangan otak anak.
Namun, menurut para pakar kesehatan, klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Polikarbonat memang mengandung bahan kimia bernama bisphenol A (BPA), yang dapat terlepas ke dalam air minum jika terpapar suhu tinggi atau cairan asam. Namun, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kadar BPA yang terlepas ke dalam air minum dalam kemasan botol polikarbonat masih dalam batas aman dan tidak akan menyebabkan dampak kesehatan yang signifikan.
Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan otak yang kompleks dan multifaktorial, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan langsung antara konsumsi air minum dalam kemasan botol polikarbonat dengan perkembangan autisme pada anak-anak.
Sebagai gantinya, para pakar kesehatan menyarankan untuk tetap mengonsumsi air minum dalam kemasan yang aman dan terjamin kualitasnya. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat untuk mendukung perkembangan otak anak secara optimal.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terbukti kebenarannya, dan selalu mengutamakan sumber informasi yang terpercaya dan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Kesehatan anak adalah prioritas utama, dan kita semua bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar dan akurat demi kesejahteraan mereka.